Mengenal Sejarah Dan Keunikan Klenteng
Petak Sembilan Jakarta Barat -
Mungkin ada diantara teman-teman ada yang masih asing ketika mendengar kata Kelenteng/Klenteng, yaitu sebutan untuk tempat ibadah penganut kepercayaan tradisional Tionghoa di Indonesia pada umumnya. Di Jakarta sendiri terdapat banyak sekali Kelenteng, jumlahnya mencapai ratusan. Salah satunya yaitu Kelenteng Petak Sembilan atau sering juga disebut Kelenteng tua Jin De Yuan.
Hal apa saja yang menarik dari Kelenteng Petak Sembilan Jakarta ini? Untuk itu pada kesempatan kali ini Artikel Travel akan berbagi sekilas Informasi Travel Dan Wisata tentangSejarah Dan Keunikan Kelenteng Petak Sembilan Jakarta.
Terletak di kawasan Pecinan Lama, Glodok, Jakarta Barat. Kelenteng Petak Sembilan tergolong bangunan yang sudah cukup tua, Kelenteng ini dibangun pada tahun 1650 oleh seorang letnan Tionghoa bernama Kwee Hoen dan menamakannya Koan lm Teng atau berarti Paviliun Koan lm. Menurut sejarahnya, tempat ini dibangun untuk menghormati Dewi Kwan Im.
Karena sudah banyak bagian-bagian bangunan yang rusak dan tak terawat, pada tahun 1755 dilakukanlah pemugaran terhadap kelenteng tersebut oleh Kapten Oei Tjhie dan diberi nama Kim Tek Ie atau Kelenteng Kebajikan Emas. Kelenteng (Kim Tek Ie) tersebut berdiri di atas tanah seluas 3.000 meter persegi. Termasuk bara besar atau Tay Bio karena memliki beberapa bangunan.
Hingga saat ini kelenteng tersebut masih berdiri kokoh, dan dinamakan Wihara Dharma Bhakti, akan tetapi kebanyakan orang lebih sering menyebutnya Kelenteng Petak Sembilan.
Bangunan yang luas ini semuanya dikelilingi tembok, dan disebelah selatan terdapat pintu utama yang berupa gapura naga merah. Sedangkan disebelah kiri gerbang (pintu utama) tadi terdapat bangunan kelenteng yang berderet. Kemudian di halaman kedua terdapat kelenteng utama menghadap ke selatan berikut dua singa (Bao Gu Shi) yang konon berasal dari Provinsi Kwangtung, Tiongkok Selatan.
Seperti halnya kelenteng yang lain, Gedung utama Petak Sembilan didominasi warna merah dan memiliki atap yang melengkung ke atas, berhias sepasang naga. Saat pengunjung memasuki gedung utama ini biasanya akan terkejut, karena di dalam ruangan terdapat puluhan film berukuran besar, setinggi badan orang dewasa dan ratusan lilin-lilin kecil yang menyala. Di samping kiri gedung utama terdapat bekas kamar-kamar para rahib. Sedangkan, di pojok kanan halaman belakang terdapat sebuah lonceng buatan tahun 1825 yang merapakan lonceng tertua dari semua kelenteng di Jakarta, serta masih banyak lagi hal-hal unik yang terdapat di Kelenteng Petak Sembilan ini.
Jika Anda ingin menikmati suasana yang lebih seru, datanglah ke Kelenteng Petak Sembilan Jakarta Barat ini saat menjelang perayaan Imlek. Kemeriahan menjelang Imlek sangat terasa kalau kita berada di Pasar Petak Sembilan di kawasan Glodok, Jakarta Barat. Terlebih 10 hari menjelang Imlek. Banyak warga keturunan Tionghoa dari berbagai pelosok Jakarta datang ke pasar ini untuk membeli perlengkapan khas dalam merayakan datangnya Tahun Baru Cina. Bagi yang berada di luar kota, untuk menuju lokasi Kelenteng Petak Sembilan ini bisa menempuh jalur berikut :
Akses Menuju Kelenteng Petak Sembilan Jakarta Barat
Post a Comment