Patung Buddha Tidur Ini Ada di Bogor
Tak perlu jauh-jauh ke Thailand untuk melihat patung Sleeping Budha alias Buddha Tidur. Di Kota Bogor, tepatnya di Kampung Jati RT 02 RW 06, Desa Tonjong, Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kita juga bisa menemukan patung Buddha dengan ukuran tak kalah raksasa dengan patung di Bangkok itu.
Patung Buddha Tidur berada di komplek Vihara Buddha Dharma & 8 Posat. Jika berkendara dari arah Parung, jalan kecil menuju Vihara ini berada di kiri jalan, tak jauh dari perumahan Billabong. Sebuah papan kecil berwarna merah bertulisan 'Rupang Buddha Tidur" dan gambar panah di beberapa titik akan menuntun kita ke Vihara tersebut.
Vihara Buddha Dharma & 8 Posat yang berdiri di atas tanah seluas 3.500 meter persegi terdiri dari beberapa bangunan. Patung Buddha tidur berada di bangunan seperti pendopo yang cukup luas. Di dinding belakang patung tampak lukisan pemandang sawah luas terbentang, bukit hijau dan pohon Sala yang seolah menaungi Sang Buddha.
Sebagai pelengkap, di dinding kiri dan kanan terdapat lemari kaca yang didalamnya berjajar Rupang atau miniatur patung Buddha dalam posisi duduk bercat warna emas. Jumlahnya sekitar 1.300 buah.
Patung Buddha Tidur berada di komplek Vihara Buddha Dharma & 8 Posat. Jika berkendara dari arah Parung, jalan kecil menuju Vihara ini berada di kiri jalan, tak jauh dari perumahan Billabong. Sebuah papan kecil berwarna merah bertulisan 'Rupang Buddha Tidur" dan gambar panah di beberapa titik akan menuntun kita ke Vihara tersebut.
Vihara Buddha Dharma & 8 Posat yang berdiri di atas tanah seluas 3.500 meter persegi terdiri dari beberapa bangunan. Patung Buddha tidur berada di bangunan seperti pendopo yang cukup luas. Di dinding belakang patung tampak lukisan pemandang sawah luas terbentang, bukit hijau dan pohon Sala yang seolah menaungi Sang Buddha.
Sebagai pelengkap, di dinding kiri dan kanan terdapat lemari kaca yang didalamnya berjajar Rupang atau miniatur patung Buddha dalam posisi duduk bercat warna emas. Jumlahnya sekitar 1.300 buah.
"Rupang-rupang itu simbol donasi dari pengunjung. Jadi pengunjung yang memberikan donasi sebesar Rp 1 juta mendapat patung itu untuk kemudian dipajang di sana sekaligus didoakan," kata Andrean Halim, salah seorang pengelola Vihara Buddha Dharma & 8 Posat, Selasa, 15 Desember 2015.
Andrean menjelaskan, patung Buddha tidur itu dibuat pada 2011 dan diresmikan setahun kemudian oleh Djoko Wuryanto selaku Dirjen Bimas Agama Buddha Departemen Buddha. Patung yang memiliki panjang 18 meter dan tinggi 3,75 meter itu terbuat dari batu alam yang disusun, dicor, lalu dipahat.
Seperti namanya, patung Buddha ini dalam posisi terbaring di atas dipan dengan tangan kanan menopang tubuhnya. "Sebetulnya bukan tidur, tapi sedang bermeditasi sebab dalam agama Buddha meditasi bisa dalam posisi duduk, tidur, berdiri, dan berjalan," kata Andrean.
Sang Buddha mengenakan jubah berwarna emas yang tersingkap di bagian dada. Di lehernya melingkar kalung yang terdiri dari 108 butir batu giok. Sebuah lambang swastika berwarna merah darah yang mengandung arti perdamaian, tercetak di dadanya.
Pembuatan Patung Buddha Tidur, kata Andrean, berawal dari mimpi Ketua Pembina Yayasan Budha Dharma & 8 Pho Sat Ade Suwanto Dhanujaya. Di mimpi itu, Ade mendapat bisikan untuk membuat patung tersebut.
Patung Dewa Tidur atau dikenal juga dengan sebutan Sleeping Buddha itu melengkapi beberapa patung serupa yang ada di Indonesia. Selain di Bogor, Patung Buddha tidur bisa ditemukan di Trowulan,Mojokerto, Jawa Timur dan Tabanan, Bali. "Ini adalah satu-satunya patung Buddha Tidur yang ada di Jawa Barat,"tutur Andrean.
Patung Buddha itu juga membuat tamu yang berkunjung ke Vihara yang buka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 22.00 itu semakin banyak. Tak hanya umat Buddha, tapi semua orang dari berbagai latar belakang agama bisa mengunjungi Vihara dan berfoto dengan patung raksasa itu, tanpa dikenakan biaya.
NUNUY NURHAYATI
Andrean menjelaskan, patung Buddha tidur itu dibuat pada 2011 dan diresmikan setahun kemudian oleh Djoko Wuryanto selaku Dirjen Bimas Agama Buddha Departemen Buddha. Patung yang memiliki panjang 18 meter dan tinggi 3,75 meter itu terbuat dari batu alam yang disusun, dicor, lalu dipahat.
Seperti namanya, patung Buddha ini dalam posisi terbaring di atas dipan dengan tangan kanan menopang tubuhnya. "Sebetulnya bukan tidur, tapi sedang bermeditasi sebab dalam agama Buddha meditasi bisa dalam posisi duduk, tidur, berdiri, dan berjalan," kata Andrean.
Sang Buddha mengenakan jubah berwarna emas yang tersingkap di bagian dada. Di lehernya melingkar kalung yang terdiri dari 108 butir batu giok. Sebuah lambang swastika berwarna merah darah yang mengandung arti perdamaian, tercetak di dadanya.
Pembuatan Patung Buddha Tidur, kata Andrean, berawal dari mimpi Ketua Pembina Yayasan Budha Dharma & 8 Pho Sat Ade Suwanto Dhanujaya. Di mimpi itu, Ade mendapat bisikan untuk membuat patung tersebut.
Patung Dewa Tidur atau dikenal juga dengan sebutan Sleeping Buddha itu melengkapi beberapa patung serupa yang ada di Indonesia. Selain di Bogor, Patung Buddha tidur bisa ditemukan di Trowulan,Mojokerto, Jawa Timur dan Tabanan, Bali. "Ini adalah satu-satunya patung Buddha Tidur yang ada di Jawa Barat,"tutur Andrean.
Patung Buddha itu juga membuat tamu yang berkunjung ke Vihara yang buka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 22.00 itu semakin banyak. Tak hanya umat Buddha, tapi semua orang dari berbagai latar belakang agama bisa mengunjungi Vihara dan berfoto dengan patung raksasa itu, tanpa dikenakan biaya.
NUNUY NURHAYATI
TEMPO.CO, Bogor
Post a Comment