Vihara ini dibangun sekitar tahun 2005. Bentuknya sendiri cukup uni dan mencerminkan perpaduan berbagai macam kultur atau budaya.
Di bagian depan, pengunjung akan disambut dengan sebuah gerbang berwarna merah. Warna yang merupakan cerminan budaya etnis Cina. Memasuki bagian dalamnya terdapat dinding yang dipenuhi dengan relif bermotifkan Budha. Sayangnya saya tidak cukup berpengetahuan mengenai alur cerita pada relif tersebut.
Selain relif, terdapat pula sebuah stupa, mirip dengan stupa yang ada di candi Borobudur. Tidak mengherankan ada stupa ini disini mengingat Borobudur adalah candi Budha terbesar. Sebuah prasasti yang ditandatangani oleh pejabat Kementrian Agama pun terletak di halaman depan.
Patung Budha Tidur Raksasa sendiri berada di balik dinding ber-relif tersebut. Letaknya ada di sebuah bangsal tersendiri. Tentu saja! mengingat ukurannya yang sangat besar, maka memang perlu ruang penempatan yang sama besarnya pula. Selain itu patung ini merupakan tokoh utama di vihara ini.
Di kedua dinding bangsal tempat patung ini berada, terdapat lemari kaca berisi ratusan patung-patung kecil. Meskipun kurang mengerti maknanya, saya duga patung-patung ini adalah persembahan dari keluarga-keluarga untuk anggota mereka yang sudah tiada. Terlihat terdapat label nama orang pada setiap patung tersebut.
Post a Comment